INDOPOLITIKA.COM – Imbas perang Rusia-Ukraina, 3.000 pekerja di wilayah Kabupaten Tangerang terkena imbasnya yakni pemutusan hubungan kerja (PHK).
Hal itu diungkapkan, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang, Rudi Hartono.
“Jumlah pekerja (PHK) melebihi 3.000 orang. Sekarang sudah engga pandemi, di waktu pandemi di tahan-tahan tapi akhirnya jebol (PHK) ada juga yang seperti itu,” papar Rudi dalam keterangannya, Sabtu (12/11/2022).
Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten Tangerang selalu mendorong industri agar tidak mencari jalan keluar dengan melakukan PHK.
“Kita Pemkab Tangerang, selalu mendorong jangan PHK, cari usaha-usaha yang bisa melanjutkan keberlangsungan industri,” ungkapnya.
Masih kata Rudi, industri sepatu dan garmen di wilayah Kabupaten Tangerang, jadi yang paling mengalami keterpurukan akibat perang Rusia-Ukraina. Hingga menyurutkan permintaan ekspor sepatu dan garmen ke belahan negara-negara di Eropa.
“Di Tangerang banyak garmen dan sepatu, contohnya (pabrik) Cingluh dan KMK. Produk mereka dipasarkan ke luar negeri dan paling banyak di Eropa, dan ini jugaa berdampak terhadap perang Rusia-Ukraina,” jelas Rudi.
“Katanya, gudang-gudang di Luar Negeri, karena mendukung ke Ukraina, Rusia tidak menjual energinya ke Eropa. Minusnya warga Eropa sekarang tidak berfikir membeli sepatu, jadi buat beli makan saja,” tambahnya.
Ia pun berharap, perekonomian dunia segera pulih, agar gelombang PHK di Kabupaten Tangerang tidak terjadi kembali. [Red]