INDOPOLITIKA.COM – Pagi hari di Mercure Tangerang BSD City Banten, Ketua Dewan Pers Dr. Ninik Rahayu, S.H.,M.S membuka “Workshop Peliputan Pemilu 2024”. Acara itu dihadri 47 pimpinan redaksi media cetak dan elektronik di Banten.
Dalam sambutannya via zoom, Ninik mengucapkan terima kasih pada insan media di Banten yang diharapkannya menjadi bagian penting dalam penyenggaraan pemilu.
“Kami berharap ada pemberitaan berimbang dengan menjaga nilai-nilai demokrasi agar sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pemilu,” kata Ninik, Kamis, (14/9/2023).
Ia menambahkan, insan pers bisa memberikan informasi yang akurat, kredibel, dan dapat menambah daya intelektual masyarakat.
“Setelah ada deklarasi capres, perlu dilihat proporsi berita. Boleh jadi bisa menenggelamkan pileg yang merupakan bagian dari pemilu juga,” katanya.
Dia menyoroti Banten sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan pemilu yang tinggi berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya.
“Pers juga tidak bisa lepas dari fungsi kontrol terhadap apa yang diketahui. Kritikan dan masukan yang disampaikan pers hendaknya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat,” katanya.
Dia mewanti Insan pers bukan sebagai pihak yang mewakili pihak berkepentingan dalam kontestasi pemilu.
“Ingatkan juga ke yang lain bahwa profesi pers itu independen dengan tidak menjadi bagian dari pihak yang bertanding,” katanya.
Sesuai amanah Undang-Undang Pers, tutur Ninik, pers wajib memenuhi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi. Hak mendapatkan informasi dan hak kebebasan berekspresi ini pada dasarnya merupakan hak asasi manusia.
Selain Ninik, pembicara lain yang akan memberikan materi pada workshop ini yakni Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, Mohamad Ihsan.
Kemudian Sumantri yang mewakili Bawaslu Banten dengan materi ”Hormati Perbedaan Pilihan Jaga Persaudaraan”. Ketiga Arif Zulkifli, Anggota Dewan Pers yang akan paparkan tentang ”Pedoman Peliputan Pemilu”.
Pembicara keempat H.Haris H. Witharja yang merupakan Ketua KPID Provinsi Banten. Kelima Bestian Nainggolan, Peneliti Litbang Kompas
dengan bahasan ”Jurnalisme Data, Memaknai dan Membaca data Pemilu”. [Red]