INDOPOLITIKA – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang melaporkan bahwa sebanyak 337 warga di daerah tersebut terdiagnosis HIV/AIDS.
Dari jumlah tersebut, 255 pasien sedang menjalani pengobatan melalui fasilitas kesehatan seperti Puskesmas di wilayah masing-masing.
Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang, Eniyati, menyatakan bahwa pihaknya terus berupaya menekan angka penyebaran penyakit HIV/AIDS.
Selain aktif melakukan sosialisasi, Dinkes juga memberikan pendampingan pengobatan kepada para penderita HIV/AIDS.
“Dinkes selalu berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan terbaik untuk penderita HIV/AIDS,” kata Eniyati (8/12/2024).
Eniyati mengungkapkan bahwa penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Pandeglang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kelompok risiko tertentu.
Di antaranya adalah ibu hamil, pasien Tuberkulosis (TBC), transpuan, anak-anak yang lahir dari orang tua dengan HIV/AIDS, serta pasangan dengan risiko tinggi. Selain itu, HIV/AIDS juga dapat menular melalui hubungan seksual tanpa pelindung, pelanggan pekerja seks, pengguna narkoba suntik, dan pria yang berhubungan seksual dengan pria.
“Meskipun terlihat tidak begitu mencolok di luar, kasus HIV/AIDS ini sebenarnya cukup banyak, seperti gunung es yang sebagian besar tersembunyi,” jelasnya.
HIV/AIDS di Pandeglang menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari balita berusia 1 tahun hingga lansia berusia 64 tahun. Namun, kelompok usia produktif antara 25 hingga 29 tahun mencatatkan angka pengidap tertinggi.
“Kami tetap menjaga kerahasiaan informasi pribadi pasien agar mereka merasa aman dan terlindungi,” tambah Eniyati.
Untuk mendukung pengobatan HIV/AIDS, Dinkes menyediakan enam layanan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) di Puskesmas Cadasari, Puskesmas Saketi, Puskesmas Labuan, Puskesmas Panimbang, RSUD Aulia, dan RSUD Berkah Pandeglang. (Chk)