Heboh Kakek Sebatang Kara di Serang Simpan Uang Berkarung-karung, Nilainya Fantastis  

INDOPOLITIKA.COM – Sebuah video viral berdurasi 31 detik yang memperlihatkan sejumlah warga sedang membereskan uang gepokan berkarung-karung di media sosial.

Dalam video itu terlihat sejumlah warga kompak jongkok dengan memakai masker memilah uang gepokan dan dimasukan ke dalam karung.

Bacaan Lainnya

Kejadian pemilahan uang gepokan ke dalam karung itu dikabarkan di wilayah Lor, Karundang, Kota Serang. Si pemilik uang tersebut diketahui kakek sebatang kara bernama Neli yang tinggal di Karundang Lor, Kota Serang.

Saking banyaknya uang yang disimpang kakek Neli, warga pun harus bergotong royong untuk menghitungnya. Uang gepokan dari pecahan dari seribu, Rp2 ribu, Rp5 ribu, Rp10 ribu, Rp20 ribu, Rp50 ribu, hingga Rp100 ribu sudah puluhan tahun ditabung.

Uang gepokan itu ditabung di dalam plastik dan diikat dengan karet. Akibatnya, total uang sobek akibat kena kecoa mencapai Rp10 juta.

Moment penghitungan uang gepokan milik kakek itu terabadikan dengan video 31 detik yang viral di pesan whatsApp.

Keponakan Kakek Neli, Ola Suhala mengatakan, uang gepokan itu sengaja dihitung karena sang kakek sudah tidak sehat selama dua bulan.

Kakek Neli pemilik uang gepokan berkarung-karung hanya meringkuk di kasur dan sudah tidak berdaya.

Dirinya mengetahui kakek Neli memiliki tabungan, namun tidak terbanyangkan jumlahnya akan banyak.

“Dia (kakek Neli) sakit sudah ada 2 bulan, lalu punya usaha bebek. Jadi bebeknya dijual. 2 bulan ngingkuk saja di kasur, makan masih mau tapi nggak mau, maunya agar,” katanya, kemarin.

Ia menjelaskan, ada dua tahap penghitungan uang yang ditabung kakek Neli di dalam ember.

“Sudah dihitung, sudah dipisahin yang utuh, sekitar Rp18.270. Yang sudah sobek-sobek, Rp7 juta lebih,” jelasnya.

Setelah itu, ternyata masih ada tabungannya yang disimpan di dalam 20 plastik berukuran besar dan total uangnya mencapai Rp104 juta.

“Yang bosok total Rp10 juta rusak. Yang utuh bisa kepakai ada Rp104 juta. Yang ngebantu kasih rokok, makan,” ucapnya.

Uang gepokan dapat terhitung dengan dibantu 20 orang dengan jangka waktu lebih dari 17 jam.

“Banyak kecoanya, sudah 10 tahun lebih (nabungnya). Akhirnya warga di sini ngabantuin dari 07:30 WIB sampai jam 01:00 WIB,” tuturnya. [Red]

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *