MTQ Pamulang ke-X, Camat Mukroni: Kita Seleksi Peserta Terbaik Sebelum MTQ Tangsel  

INDOPOLITIKA.COM – Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kecamatan Pamulang ke-X berlangsung di aula kecamatan, Kamis (25/1/2024). MTQ ini juga menjadi ajang bagi Pamulang sebelum kembali bersaing di MTQ tingkat Kota Tangsel.  

Camat Pamulang H Mukroni dalam kesempatan itu menyampaikan dalam sebuah kompetisi harus berjuang dengan keras jika ingin mendapatkan hasil yang terbaik. 

Bacaan Lainnya

Oleh sebab itu MTQ kecamatan ini bagian dari upaya dalam rangka mempersiapkan MTQ Tingkat Kota Tangsel. 

 “Ini langkah awal untuk selanjutnya ikut serta dalam MTQ tingkat Kota. MTQ Tingkat kecamatan tahapan seleksi untuk mencari peserta yang terbaik,” ujarnya.

Berkaca pada kejuaraan MTQ Tingkat Tangsel tahun 2023, Camat asal Pondok Ranji Ciputat Timur itu mengaku tidak muluk-muluk, mengingat posisinya hanya runner up setelah disalip Kecamatan Pondok Aren kala itu.  

“Target tidak muluk-muluk tapi berupaya menjadi yang terbaik karena posisi runner up dengan ikhtiar doa dan usaha,” ujarnya terkekeh. 

Sosok camat humoris itu kembali menegaskan, kuncinya satu, berusaha yang terbaik. Dengan persiapan optimal, di dukung peserta dari seleksi ketat dan persiapan mental secara matang. 

“Pokoknya harus punya duit. Apa itu? doa, usaha ikhtiar dan tawakal. Terpenting kita bersaing secara sehat dan kita bersyukur dengan apa yang sudah kita raih serta yang sudah didapat tahun lalu  untuk kita tingkatkan,” tambahnya. 

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kecamatan Pamulang, Ustad Aep Saepudin menambahkan dukungan dalam mempersiapkan MTQ Tingkat Kota Tangsel sudah matang. 

Baik secara kepesertaan, para pembinaan dan pengurus LPTQ tingkat kecamatan serta seluruh komponen para lurah dan masyarakat Pamulang. 

“Itu semua menjadi modal dasar dalam ikut serta pada ajang MTQ tingkat kota yang cukup bergengsi. Masing-masing membawa nama kecamatan sehingga berupaya menjadi yang terbaik,” ujar sosok alim asal Pondok Cabe Udik itu.  

Soal ambisi menjadi juara umum, pihaknya mengaku tentu dalam pertandingan berusaha mencapai yang terbaik. Hanya saja tidak terlalu ngoyo harus menjadi juara umum. Namun ia menilai, mengejar jauh lebih mudah ketimbang mempertahankan juara umum. 

“Kami posisi juara dua tentunya jauh lebih mudah untuk naik peringkat ketimbang saat mempertahankan juara umum secara berturut-turut, beban mentalnya jauh lebih berat. Lebih mudah mengejar ketimbang mempertahankan,” tuturnya. [Red]

Ikuti berita menarik Indopolitika.com di Google News

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *