Pentingnya Satu Data, Desa Diharapkan Memaksimalkan Sistem Pendataan

INDOPOLITIKA – Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menekankan pentingnya penerapan satu data. Pernyataan tersebut disampaikan Tatu dalam acara Desa Cinta Statistik (Cantik) yang digagas bersama Badan Pusat Statistik (BPS).

Salah satu desa yang mendapat perhatian khusus dari BPS adalah Desa Nambo Ilir, Kecamatan Kibin, yang dilatih dalam pengelolaan dan penataan data.

Bacaan Lainnya

Tatu menyampaikan bahwa salah satu kelemahan pemerintah terletak pada ketidakstabilan data yang sering berubah. Masalah ini dapat berdampak negatif pada program-program yang akan dilaksanakan.

“Perubahan data ini sangat berisiko, karena saat menyusun kebijakan di Pemerintah Daerah (Pemda), jika data tidak konsisten, program yang dibuat pun akan salah,” ujarnya pada Senin, 21 Oktober 2024.

Tatu juga menambahkan bahwa salah satu solusi yang dapat diimplementasikan adalah memaksimalkan pendapatan di tingkat desa. Menurutnya, data di tingkat desa dapat lebih divalidasi karena mereka lebih memahami kondisi nyata di lapangan.

“Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa dan pemerintah di atasnya. Misalnya, ketika kami membutuhkan data, tinggal mengakses data di situs mereka, seperti informasi tentang kemiskinan,” jelasnya.

Ia mencatat bahwa banyak pemerintah desa belum menyadari pentingnya satu data. Namun, jika data dikelola dengan baik dan tersimpan di website desa, hal ini akan mempermudah pekerjaan mereka.

“Dengan akses mudah ke data di website desa, mereka akan menyadari manfaatnya setelah merasakannya sendiri,” tambahnya.

Untuk itu, Tatu berencana menduplikasi Program Desa Cantik agar semua desa di Kabupaten Serang bisa menyajikan data yang akurat dan berkualitas tinggi.

“Dari BPS tidak mungkin bisa menjangkau semua desa secara langsung, jadi kami akan menduplikasi program ini. Pemda Serang ingin setiap desa memiliki website satu data, yang juga bisa mengembangkan informasi tentang potensi desa,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Serang, Tutty Amalia, menjelaskan bahwa program pembinaan Desa Cantik merupakan salah satu upaya BPS dalam membina statistik sektoral di Desa Nambo Ilir.
“Di desa tersebut sudah ada monografi, infografis, dan hasil survei infrastruktur yang sangat bermanfaat,” katanya.

Untuk desa-desa lainnya, ia menyebutkan bahwa program akan dilakukan secara bergiliran. Setiap tahun, satu desa akan menerima pembinaan serupa untuk mempersiapkan lomba.

“Saat ini, penilaian sudah dimulai di tingkat provinsi dan minggu depan di tingkat pusat. Kami berharap Desa Nambo Ilir dapat meraih prestasi dan mendapatkan reward, salah satunya alokasi dana desa sebesar Rp 36 juta dari Kementerian Keuangan RI,” pungkasnya.  [Chk]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *