Program 3 Juta Rumah Gratis Sasar Tangerang, Menteri PKP Groundbreaking Rumah Contoh Awal November 2024

INDOPOLITIKA – Jajaran Kabinet Merah Putih (KMP) tancap gas kerja usai retreat di Magelang bersama Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka, baru-baru ini. 

Salah satu menteri yang sudah ancang-ancang bekerja maksimal tersebut yakni Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.  

Bacaan Lainnya

Mantan politisi PDI Perjuangan itu menyebutkan, pada 10 November 2024 ini, akan menyambangi wilayah Tangerang. Tujuanya, ground breaking rumah contoh gratis yang akan dibangun untuk rakyat.  

Diketahui, Presiden Prabowo Subianto sudah merencanakan pembangunan 3 juta unit rumah dalam setahun. Untuk mendukung target itu, Menteri PKP Maruarar Sirait menggandeng sejumlah pihak swasta yakni Agung Sedayu untuk mendukung pembangunan rumah gratis beserta isinya untuk rakyat.

“Saya rencananya 10 November 20204 mendatang akan melaksanakan ground breaking rumah gratis untuk rakyat di Tangerang. Tanahnya milik perusahaan yang bangun rumahnya perusahaan lain Agung Sedayu sama isinya,” kata Maruarar Sirait dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024). 

Maruarar mengajak semua pihak termasuk sektor swasta untuk terlibat secara aktif dalam Program Pembangunan 3 Juta Rumah. Pasalnya, selain mampu mendorong investasi, pembangunan perumahan juga akan meningkatkan industry – industri lainnya sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan negara. 

“Nanti kita lihat dulu kondisi dan lokasinya seperti apa (bangunan rumah tapak atau rumah susun -red). Silakan swasta bentuknya apa. Bisa CSR atau apa saja yang penting ada rumah buat rakyat. Mau disewain nggak? Atau mau dijual juga nggak? Ya saya maunya rumahnya gratis dikasih aja buat rakyat. Bisa saja besok di lokasi lain perusahaan lain seperti Intiland atau lainnya juga bisa bantu rumah,” terangnya. 

Lebih lanjut, Menteri PKP Maruarar Sirait menyatakan tidak masalah apabila swasta ikut membangun rumah rakyat dengan berbagai skema dan bentuknya. Hal yang penting adalah bagaimana bantuan hunian tersebut benar-benar diberikan kepada rakyat yang membutuhkan dan tepat sasaran. 

“Macam-macam bentuknya. Kalau dari swasta tanahnya yang bangun rumah juga swasta kan bisa intinya dikasih ke rakyat yang tepat dan jangan sampai salah sasaran. Kita ngasih BLT aja sering tidak tepat. Nanti data base penerima bantuan kalau perlu buat sendiri saja lah,” terangnya. 

Selain itu, dirinya juga berharap ke depan tidak ada lagi lokasi pembangunan rumah yang eksklusif namun harus dihuni dari berbagai kalangan. 

“Tolong doain ya semoga berhasil. Rencana saya di situ ada guru berpenghasilan rendah, TNI berpenghasilan, Polisi berpenghasilan rendah karena TNI dan Polisi kalau yang bintara atau tamtama jarang pindah tempat. Intinya jangan jadi hunian eksklusif dan variasi ada ASN dan masyarakat juga sehingga bisa jadi role model atau percontohan rumah gratis,” pungkasnya. [Red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *