Wakil Wali Kota Tangsel Sambangi Dirjen Perkeretaapian Bahas Kelanjutan Proyek MRT Fase 5

INDOPOLITIKA.COM – Pemkot Tangsel antusias menyambut rencana pembangunan fase 5 MRT di Tangsel. Proyek MRT Fase 5 (Lebak Bulus-Rawa Buntu) ini sudah direncanakan lama. Namun terhenti pada 2020 disaat pandemi Covid-19 yang menghancurkan perekonomian Nasional. 

Terkait kelanjutan proyek MRT Fase 5 ini, Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan, beberapa hari yang lalu bersama jajaran berdiskusi dengan Direktur Pengembangan Bisnis PT. MRT Jakarta dan Dirjen Perkeretaapian Kementrian Perhubungan di tempat yang terpisah. 

Bacaan Lainnya

Diketahui, beberapa waktu lalu Dirut PT. MRT Jakarta menggulirkan kembali wacana kelanjutan proyek ini, diantaranya koridor trase arah Balaraja dan trase arah Rawa Buntu di beberapa media. 

Rencana ini disambut baik oleh Pemerintah Tangerang Selatan dan juga Dirjen Perkeretaapian, bahwa diharapkan transportasi publik berbasis railway ini dapat menyediakan sarana yang cepat, aman, dan nyaman bagi warga Tangsel dan Banten untuk keluar masuk DKJ. 

Apalagi isu kemacetan dan polusi udara merupakan isu yang harus segera ditangani oleh seluruh wilayah Jabodetabekjur terutama Tangerang Selatan sebagai kota perlintasan (dengan 2 juta kendaraan keluar masuk melintas Tangsel setiap hari berasal dari Banten, Jawa Barat, dan DKJ). 

“Pada pertemuan ini, Bapak Dirjen Perkeretaapian memberikan dukungan penuh dalam keberlangsungan Fase 5 ini, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik bagi masyarakat dan pengembangan wilayah Tangsel dan Banten,” ucap Pilar dilihat dalam unggahanya di media sosial, Minggu (12/5/2025). 

Saat ini PT. MRT Jakarta sedang membuat pre-feasibility study tebaru, terkait jalur trase mana yang layak untuk segera dibangun masuk Tangsel dengan mempertimbangkan berbagai prinsip dasar: Kondisi dan ketersediaan ruang jalur, kemampuan fiskal daerah, skema investasi, dan perijinan sesuai Undang-Undang. 

“Dalam waktu dekat kami akan segera mengadakan forum group discussion antara Pemkot Tangsel, Pemprov Banten, Pemprov DKJ, Kementerian Perhubungan, PT. MRT Jakarta, dan beberapa pihak terkait dalam pemaparan awal hasil pre-feasibility study yang telah dibuat,” tandasnya.  

“Yang pasti dalam jalur Fase 5 ini, jalur MRT yang direncanakan akan membentang sepanjang 16.5 Kilometer dari titik awal Lebak Bulus melewati beberapa wilayah di dalam Tangerang Selatan,” sambungnya.  

Dikatakan Pilar, keberadaan Transit Oriented Development (TOD) dari MRT ini akan ditunjang oleh Rencana Umum Jalur Trayek Tangsel (RUJT) terbaru (dikaji pada 2023 lalu) yang saat ini sedang diajukan pada Kementerian Perhubungan, dengan sebanyak 32 jalur trayek BRT dan Feeder yang akan beroperasi di dalam kota. 

“Agar nantinya selain MRT, transportasi publik di Tangsel dapat terwujud dan terintegrasi dengan baik. Saya berharap semoga dengan adanya fasilitas ini jauh mengurangi kemacetan, menjaga kualitas udara kota, dan juga menyediakan transportasi yang nyaman dan terjangkau bagi masyarakat,” imbuhnya. [Red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *