Wali Kota Tangsel Terusik Angka Stunting Naik Lagi: Bayangan Saya 2024 Harusnya Turun, Tapi Kok Malah Naik 

INDOPOLITIKA.COM – Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie merasa terusik dengan kenaikan angka stunting di kota tersebut. Sebab, pada tahun 2023 kemarin, angkanya sempat turun hingga 10 persen. 

Namun pada 2024 ini, angkanya justru naik. Meski tidak terlalu signifikan naiknya, yakni hanya 0,2 persen, tetapi ini jelas tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.  

Bacaan Lainnya

“Makanya dalam rembug stunting ini harus ditemukan, kenapa ini kok naik 0,2 persen? Padahal tahun lalu turun sampai 10 persen. Harusnya sekarang (tahun 2024, red), bayangan saya menjadi 5 persen, tapi kok malah naik. Nah, ini di rembuk stunting ini harus ditemukan penyebab dan solusi strategisnya apa,” ucap beberapa waktu lalu. 

Dikatakan Benyamin, rembuk stunting merupakan salah satu upaya Pemkot dalam menekan angka stunting. Benyamin berharap, tujuh kecamatan juga didorong untuk melaksanakan rembuk stunting untuk menemukan langkah-langkah strategik apa yang harus dilakukan oleh pemerintah kota dengan seluruh perangkatnya untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan ini secara bersama. 

Langkah-langkah strategis itulah kata Benyamin untuk menekan angka stunting yang sebelumnya turun dari 19,9 persen menjadi 9 persen di 2023. 

“Kalau sekarang saat ini kita ada di angka 9,2 persen. Itu buat saya mengusik,” katanya. 

Menurut Benyamin, meski terlihat ada kenaikan sedikit hanya 0,2 persen saja, tetapi hal ini tidak boleh diabaikan dan harus menjadi perhatian serius semua pihak. 

Untuk itu dalam pelaksanaannya, rembuk stunting ini melibatkan banyak pihak baik itu dari pemerintah, dinas kesehatan, tenaga kesehatan, kader puskesmas dan posyandu, kelompok PKK maupun instansi pendidikan. 

Benyamin menekan pula betapa pentingnya untuk bisa mencari penyebab kenaikan stunting di Kota Tangsel ini terjadi, sehingga nantinya bisa ditemukan langkah-langkah strategis yang akan diambil mengatasi persoalan tersebut. 

Namun, untuk beberapa langkah strategis yang selama ini dilakukan harus tetap dilaksanakan dan dioptimalkan untuk ke depannya, di antaranya yakni pemberian pemberian obat anti-anemia, suplemen penambah darah untuk remaja, serta treatment khusus sebelum menikah supaya memastikan remaja tidak mengalami penurunan produktivitas nantinya. 

Selain itu, pemeriksaan selama masa kehamilan, pemberian makanan tambahan bergizi sesuai kebutuhan, dan penimbangan bayi secara rutin juga akan menjadi prioritas. 

Benyamin berharap melalui kegiatan rembuk stunting ini, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama dan menemukan solusi efektif untuk menekan angka stunting di Tangerang Selatan. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam memperbaiki kondisi kesehatan anak-anak di Tangerang Selatan. [Red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *